Meski asupan gula dikurangi, Anda masih bisa menikmati makanan atau minuman manis. Caranya, tukar gula dengan pemanis alami seperti stevia yang hampir tidak mengandung kalori.
Stevia berasal dari ekstrak daun tanaman Stevia rebaudiana. Tanaman ini mengandung bahan pemanis steviol glikosida, merupakan hasil olahan dari daunnya, yang sudah digunakan sebagai pemanis selama bertahun-tahun di Amerika Selatan dan Asia. Rasanya, 200 sampai 300 kali lebih manis dari pada gula biasa. Bisa dibilang, sejumput kecil bubuk stevia setara dengan sekitar satu sendok teh gula pasir.
Meski manisnya berkali-kali lipat, stevia hampir tidak mengandung kalori. Saat dikonsumsi, stevia akan dipecah menjadi steviol dan diserap oleh tubuh. Namun tubuh tidak akan menyimpan steviol, melainkan membuangnya dengan cepat dalam bentuk air seni dan kotoran.
Stevia dan Diabetes
Jika Anda menderita diabetes, jangan khawatir. Stevia diduga dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap terkendali. Menurut penelitian terhadap 12 pasien diabetes dan 19 orang sehat, ditemukan bahwa stevia diduga mampu menurunkan kadar glukosa dan insulin secara signifikan. Dan meski kandungan kalorinya rendah, stevia tetap bisa membuat kita merasa kenyang serta puas setelah makan.
Beberapa penelitian lain pun menunjukkan, mengonsumsi 1000 mg ekstrak daun stevia yang mengandung kadar steviosid sebanyak 91% setiap hari diduga dapat mengurangi kadar gula darah setelah makan sebesar 18% pada penderita diabetes tipe 2.
Meski penelitian akan kegunaan stevia dalam mengontrol gula darah masih membutuhkan bukti dan studi lebih lanjut, namun stevia juga diduga memiliki sifat antioksidan dan antidiabetes, sehingga mampu melawan radikal bebas, meningkatkan toleransi glukosa secara signifikan, meningkatkan produksi dan kerja insulin, menstabilkan kadar gula darah, dan menurunkan risiko komplikasi pada penderita diabetes tipe 2.
Penggunaan Stevia
Stevia bisa menjadi pengganti gula pasir dan dicampurkan ke dalam kopi, teh, air limun, jus, smoothie, atau yogurt tanpa rasa. Selain itu, stevia juga bisa digunakan untuk membuat kue atau kukis, hanya saja kemungkinan akan meninggalkan sensasi rasa getir setelah dikonsumsi.
Namun meski alami, jangan sembarangan apalagi berlebihan dalam mengonsumsi stevia. Disarankan untuk mengonsumsi stevia sebanyak 4 mg/kg berat badan. Artinya, kalau berat badan Anda 50 kg, jangan sampai mengonsumsi stevia lebih dari 200 mg per hari. Perhatikan pula asupan gula dari makanan atau minuman lain yang tidak mengandung stevia.
Gula memang sangat dibutuhkan oleh tubuh sebagai sumber energi utama. Tapi, terlalu banyak gula justru tidak baik bagi kesehatan dan dapat menimbulkan berbagai penyakit, salah satunya diabetes. Oleh karena itu, dianjurkan untuk mengurangi dan membatasi konsumsi gula sehari-hari untuk menjaga keseimbangan kadar glukosa dalam darah. Hal tersebut berlaku untuk siapa saja, terutama bagi penderita penyakit diabetes.
Dalam mengendalikan kadar gula darah, perhatikan dari berbagai aspek yang memengaruhinya, disarankan untuk selalu menjaga pola hidup yang sehat dengan menjaga asupan bernutrisi secara seimbang, mengendalikan konsumsi gula harian, cukupi kebutuhan istirahat dan cairan tubuh, serta berolahragalah secara rutin dan teratur. Ingat, penggunaan stevia mungkin bisa membantu sebagai pengganti gula biasa, namun bukan berarti dapat menggantikan obat yang diberikan oleh dokter. Jadi, jangan ragu untuk berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter mengenai penggunaan stevia, serta nutrisi dan pengobatan Anda.